PUISI :
Sepucuk Senyum
oleh: Nurul
Sepucuk senyummu
Aku dapat saat kau menyapaku
Dan sampai kini
Tersimpan rapi diingatanku
Seuntai senyum manismu
Kucuri saat kau bercanda
Dan hingga kini
Mulai merasuk dalam hati
Aku raih saat ulang tahunku
Dan sekarang ini
Mulai merasuk dalam hati
Segumpal senyum harummu
Kutangkap saat kunyatakan cintaku
Dan kupasung erat
Di sukmaku yang paling dalam
Hanya dengan mengoleksi senyummu
Aku jatuh cinta
Dengan menyimpan senyummu
Ingin juga kuraih cintamu
Dan kini aku mendapatkannya
Senyum itu jadi milikku
Selamanya …
by: Nurul
Tawa
oleh : Bayu Sutresna
Ketika tertawa, terbayang suatu hari
Kucoba untuk mengerti apa itu dosa
Kematian
Tidak bisa mengelak, kematian
Penghantar mimpi kita yang sesungguhnya
Gelap tetapi terang dan tinggal kenangan di batu nisan
Sekuntum bunga mawar
Kuasa
Cinta
Harta
dan wajah kau
Pada sekuntum bunga mawar
Kucium seperti bernafas
Melodi gambelan
Seemas warna bilah-bilah gambelan
Jari-jemariku memoles dengan hangat
Menghalunkan nada-nada bali
Pada nung nen nang hati ini
Apa yang kau rasakan ?
Ambition
Wahai dara…
PENGETAHUAN :
BAHASA ANAK MUDA DALAM FACEBOOK BISA MEMBAHAYAKAN BAHASA IBU
HUMOR:
Bayu: Apaan sih, aku nggak mau main dukun-dukunan
Agus: Itu Hp China banyak dipasaran murah tapi cepat rusak. Coba Dukun Jepang, masih lebih eksklusif motor buatan Jepang lihat aja kualitasnya. Jadi, mau pakai dukun China apa dukun Jepang?
by: Nurul
Tawa
oleh : Bayu Sutresna
Ketika tertawa, terbayang suatu hari
Kucoba untuk mengerti apa itu dosa
Kematian
Tidak bisa mengelak, kematian
Penghantar mimpi kita yang sesungguhnya
Gelap tetapi terang dan tinggal kenangan di batu nisan
Sekuntum bunga mawar
Kuasa
Cinta
Harta
dan wajah kau
Pada sekuntum bunga mawar
Kucium seperti bernafas
Melodi gambelan
Seemas warna bilah-bilah gambelan
Jari-jemariku memoles dengan hangat
Menghalunkan nada-nada bali
Pada nung nen nang hati ini
Apa yang kau rasakan ?
Ambition
Membahagiakan kedua orang tua
Bebas dari hutang dan punya tabungan, penghasilan setiap bulan 10 juta
Punya mobil & Rumah
Umroh bareng bunda, bisa membiyai adik2-Ku
Tak mau terikat dengan semua hal
Yang Seakan-akan aku sudah bukan menjadi diriku lagi
tak mau hidup Seperti sebuah boneka yang dikendalikan
Bisa dan bisa
Bantulah aku, agar semauanya atas ridho-Mu…
Karena kau menciptakan, dan engkaulah yang berkehendak.
A man without ambition is like a bird without wing.
By: Linda
Wahai dara…
Dara yang begitu mempesona
Mengapa begitu cepat kau menghilang dari pandangan mata
Belum sempat aku lukis aura keindahanmu di kanvas hatiku
Tapi kau lenyap begitu saja dalam lengahku…
Ke mana aku harus mencari???
Pesona dara yang tak pernah terganti…
(Hann '07)
CERPEN : BUNGA-BUNGA LAYU DI MALAM TAHUN BARU
Noris Amarilis Tanaris, gadis manis, hobi melukis, suka tumis, dan jarang menangis adalah identitas jika ingin memperkenalkan siapa diriku pada teman-teman yang baru kukenal. Entah kenapa orangtua memberi nama dengan imbuhan akhir –is di akhir nama. Sejak kelas tiga SMA aku sudah memilih untuk hidup sendiri. Bagiku kemandirian dibentuk ketika kita menjalani hidup sendiri tanpa harus berpaku tangan kepada orangtua.
”Bunda nggak tega kalau kamu sampai kenapa-napa di sana, kenapa kamu nggak sekolah di Madura aja biar dekat sama keluarga, biar ada yang jagain kamu nak!”
itulah tawaran ibu yang biasa kupanggil bunda. Namun, aku tidak bisa menahan impian untuk hidup di Bali, selain kekasih, saudara, teman-temanku juga banyak yang tinggal di Bali. Bagiku Bali adalah istana kedua setelah Madura. Di Bali aku bisa menyalurkan hobi melukis wisata alam yang mempesona. Aku yakin dan meyakinkan seluruh anggota keluarga untuk percaya bahwa aku bisa menjaga diri, bisa menahan hawa nafsu, mengendalikan emosi, dan akan menjaga kesucianku sampai hari bahagia pada malam pertama itu tiba. Akhirnya, mereka percaya dan membiarkanku hidup di Bali. Betapa bahagia, lega, dan bangganya aku pada saat itu.
Kini aku kuliah di universitas terbesar di Bali, salah satu kebanggaan juga walau PMDK Unijoyo dan Unair diterima, namun aku tolak. Tahun demi tahun aku hidup sendiri tanpa rasa sepi walau terkadang rasa rinduku dengan keluarga suka melanda. Reyhan selalu menemaniku setiap saat aku membutuhkannya, malam Minggu selalu kuhabiskan waktu berdua bersamanya. Tepat malam tahun baru 31 Desember ketika aku masih semester satu Fakultas Sastra Universitas Udayana kami melakukan perjalanan di pantai Kuta. Suasana ramai penuh bisingan alat pengeluar not besar merayu telingaku, malam itu penuh dengan lukisan manusia, dimana kanvasnya adalah langit dan catnya adalah api yang menyala.
”Toooot..tooooooot......Preeeeeeet......preeeeeeeeet.....”
”Duuuuuuuuuuuaaaaaaaaaaaaaaaaaar..........!!! ”
Suara itu bagaikan irama yang menyatu dalam alunan musik rock. Ketakutanku akan terorisme pada saat itu tidak ada sedikit pun, karena memang Bali rawan ancaman teroris saat tahun baru. Reyhan, pria asal Jakarta yang sejak SMP sudah tinggal di Tuban dekat bandara Ngurah Rai itu selalu melindungiku setiap saat. Trauma, phobia, bisa langsung hilang jika ku didalam dekapan tangan dan tubuhnya yang hangat.
”Noris, gadis manisku, kita sudah dua tahun menjalin kasih, berada di dekatmu, dinginnya malam kau hangatkan dengan pelukanmu, kemarahanku kau cairkan dengan senyuman terelokmu, kekasaranku kau musnahkan dalam sekejap dengan belaian jemarimu”
Aku terdiam ketika ia mengatakan kata seromantis itu, matanya yang sayu mampu menatap tajam tanpa melirik sedikit pun ke arah sekitar yang ramai dan penuh wanita cantik nan seksi jalan di sampingnya. Angin malam berhembus, tepat pukul 09.00 kami duduk menghadap pantai Kuta yang mempesona, membuat suasana ramai seolah sunyi sejenak.
”Noris, apakah kau percaya padaku?” tanyanya dengan penuh harapan.
”Reyhan aku tidak pernah sepercaya ini dengan orang lain selain kamu, aku percaya karena kamu selalu melindungiku, menemaniku, dan selalu melakukan yang terbaik padaku. Bahkan, pada cermin pun aku tak begitu yakin, cermin terkadang menipu membuat orang terlihat cantik, namun menurut kacamata orang lain belum tentu, apa lagi yang kau ragukan?” aku berusaha meyakininya bahwa dengan segenap hati kepercayaanku aku curahkan padanya, ya hanya padanya seorang.
Reyhan mengajakku mengelilingi kota Denpasar, jalanan yang penuh kemacetan seolah-olah berjalan lancar tanpa hambatan apapun. Aku sedikit heran dan bertanya-tanya pada diriku sendiri, kenapa Reyhan sikapnya begitu aneh seolah-olah ada sesuatu yang dirahasiakannya. Namun, aku tidak ingin bertanya terlalu jauh padanya mungkin saja dia ada masalah keluarga. Memang, Reyhan dibesarkan dari keluarga broken home, ayahnya seorang pengusaha dan kini mengawini bule asal Australia. Ia tidak pernah diizinkan bertemu dengan ibu kandungnya.
”Ayo, kita beli jagung di sini” Reyhan mengajakku ke sebuah taman dan di dalam taman ada sebuah museum. Orang-orang menyebutnya Lapangan Renon, pagi begitu ramai dengan aktivitas olahraga seperti: jogging, basket, sepak bola, bulu tangkis, bahkan bartender pun sering berlatih di tempat ini. Aku juga pernah melukis di tempat ini. Namun, jika malam hari aktivitas di sini berbeda dengan aktivitas pagi hari. Anak muda dan orangtua sering olahraga malam di lapangan ini. Memadu kasih, bercumbu di balik semak-semak, yang seharusnya dilakukan di tempat wajar, sering terlihat pada malam hari dengan sedikit cahaya dan hanya sorotan lampu kendaraan.
Di tahun baru ini, aku pun banyak melihat sekumpulan manusia yang masih anak kemarin sore sering melakukan hal tidak pantas bagi adat ketimuran. Orang-orang tua yang mungkin sudah memiliki istri atau suami sering berbuat tidak senonoh di tempat ini dengan kekasih gelapnya. Terkadang aku kasihan melihatnya, untung saja aku masih sekuntum bunga yang harum, wangi, dan tidak layu seperti mereka.
”Byuuuuuuuur....... tik... tik.....tik.... .”
Tiba-tiba hujan mengguyur lapangan itu, kami segera mencari tempat berteduh, namun angin datang dengan kencangnya tanpa diundang, aku dan Reyhan batal membeli jagung bakar, kami kebingungan. Akhirnya, Reyhan mengajakku ke tempat persinggahan sekitar Renon, awalnya aku takut, namun aku sudah mempercayainya. Karena kami tidak memakai jas hujan, maka kami berdua pun basah kuyup.
”Noris, tahukah kamu? Sebenarnya aku iri dengan orang-orang pacaran yang ada di taman tadi” ucap Reyhan sembari mengusap bajunya yang basah.
”Apa maksud kamu Rey?” tanyaku dengan rasa aneh.
”Ya, aku ingin melakukan apa yang dilakukan seperti pemuda-pemuda tadi. Selama ini aku haus akan kasih sayang seorang ibu, aku ingin kita melakukan lebih dari itu. Aku mohon Noris gadis manisku!” pintanya dengan memelas, aku pun terhanyut pada malam yang dingin, malam romantis saat itu tanpa mengingat prinsip hidupku.
Setahun kemudian...
Reyhan meninggalkanku untuk kuliah di Australia bersama keluarganya. Aku sangat sedih dan air mata yang jarang aku teteskan kini mengalir juga.
”Mana tanggung jawabmu Reyhan? Mana janji-janji manismu? Mana? Mana?” aku hanya bisa berteriak dalam hati. Kejadian tahun lalu, kejadian yang akan membuatku malu seumur hidup.
Ketika ia akan mencumbuku pada malam tahun baru itu tiba-tiba bayangan Bunda tercinta muncul di wajah Reyhan.
”Berhenti!!! Jangan teruskan Rey, kau berjanji akan melindungiku, aku pun berjanji pada diri sendiri dan keluarga kalau akan menjaga kesucianku, aku tidak mau menjadi bunga layu saat pernikahan sakralku nanti. Aku tahu kau mungkin kehausan kasih sayang dari seorang wanita yaitu ibumu, tapi tidak seperti ini yang harus kamu lakukan pada seorang wanita!” tegasku.
”Maafkan aku Noris, aku hanya ingin ...”
”Cukup”.
Terimakasih Tuhan, Engkau menampakan wajah ibuku saat itu, prinsip hidup dan sariku masih terjaga dan terlindungi dalam atmosfir-Mu! Maafkan aku selama ini karena sering melupakan-Mu. Selamat tinggal Rey, semoga kau mendapatkan gadis sesuai dengan yang kau inginkan dan bisa kau jamahi setiap saat di negeri Kanguru sana. Maaf, aku hanya bisa menjadi temanmu dan tidak lebih dari itu.
I Love you, Reyhan ....
But just a friend ... (Efa).
PENGETAHUAN :
BAHASA ANAK MUDA DALAM FACEBOOK BISA MEMBAHAYAKAN BAHASA IBU
Kita tidak bisa pungkiri sampai pada saat ini, di mana teknologi telekomunikasi berkembang dengan sangat pesat. Semua masyarakat, khususnya di kalangan anak remaja banyak yang bereuforia dengan munculnya cara berkomunikasi lewat dunia maya yang disebut dengan email (surat elektronik). Seiring dengan perkembangan zaman banyak sekali situs jejaring baru dengan spesifikasi yang mirip. Namun, sedikit berbeda dengan situs jejaring yang lainnya seperti friendster, blog, likedln, yang baru ini dikeluarkan oleh google com. Namun, beberapa media elektronik yang paling banyak digunakan oleh kaum muda dewasa ini yaitu yautobe, tweeter, dan facebook.
Hampir semua situs jejaring sosial ini mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk menjalin hubungan, baik untuk mendapatkan teman baru maupun teman lama supaya silaturahmi terjaga, berbagai foto, dan video bisa diakses. Youtobe adalah bentuk website yang memberi akses bagi penggunanya untuk mengupload video di internet, sehinggga bisa dinikmati oleh siapa saja. tweeter adalah layanan jejaring sosial dan microbloging guna menjawab pertanyaan dengan mengirim pesan singkat sekitar 140 kata kepada teman yang ikut bergabung di tweeter. Facebook adalah sebuah tredemart dari sebuah publikasi untuk sebuah perkumpulan, di mana bisa membantu anggotanya untuk saling mengenali dengan versi on-line yang mengandung profil seperti, foto, nama, tanggal lahir, hobi, dan lain sebagainya.
Pengguna facebook tidak terbatas pada kalangan muda saja, tetapi sudah bervariasi mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, baik pria maupun wanita, dari kalangan pelajar, bahkan ibu rumah tangga sampai kalangan orang yang mempunyai telepon genggam dengan fasilitas internet. Selain untuk mengungkapkan isi hati, pendapat, pengalaman, keluh kesah sampai kritik, maka akun ini juga bisa dipergunakan untuk perkembangan zaman untuk mengeksppresikan diri, ajang gaul, atau pun hanya untu iseng saja. bisa dibanyangkan bagaimana anggota masyarakat pengguna jejaring facebook ini akan dengan cepatnya mengakomodasikan dan beradaptasi dengan bahasa yang dipergunakan oleh teman mayanya.
Jika satu orang pengguna akun facebook ini menciptakan sebuah kata baru yang dianggap menarik, maka dalam waktu dekat anggota lain akan beramai-ramai mengikutinya. Oleh sebab itu, inovasi tersebut cepat berkembang serta konsistennya sebuah bahasa ini dipergunakan, orang pun akan mengira telah muncul bahasa baru.
Adapun yang menyebabkan bahasa itu berubah yaitu perubahan dalam penulisan ejaan, leksikal, sintaksis, semantik, dan pragmatik. Dari segi penulisan ejaan dibuat mirip dengan cara pengucapannya, misalnya kata ku ditulis dengan q atau aq, kamu ditulis qm, hijau ditulis ijo, kalau ditulis klo, dan lain sebagainya.
- Perubahan dalam penulisan ejaan
Beberapa penulisan sebuah huruf disubtansikan dengan huruf lain pada tabel phonetik yang berada pada lingkungan yang sama.
Misalnya: s > c kasian > kacian
sy > z busyet > buzet
s > z sakit > zkit
gossip > gozip
v > ph love > luph
u > w mau > mw
j > z aja > aza
penghilangan huruf vokal baik sebagian (vokal pada silabel pertama) maupun semua vokal dalam satu kata.
wanita > wnita
dari > dri
maksudnya > makzdx
penting > ptng
Penghilangan atau pelepasan pada huruf h
hujan > ujan
sudah > udah
tahun > taon
Sisipan huruf w di antara dua vokal.
buat > buwat
Penulisan ejaan dengan mengcopy dari ejaan bahasa Inggris yaitu ng > nk.
dong > donk
sayang > sayank
Pergantian huruf dengan angka
kos > k0z
kenal > k3n4l
tolong > t0loN6
- Perubahan leksikal
Perubahan dalam bidang leksikal biasanya terjadi karena adanya proses afiksasi, pinjaman, dan pergeseran makna semantik. Contoh afiksasi dengan penambahan s untuk benda jamak yang merupakan pengaruh dari bahasa Inggris: emang lo punya berapa anjings? Q diksih mawars, dan lain sebagainya. Selain pinjaman kata-kata baik dari bahasa asing maupun bahasa daerah juga dijumpai banyak pinjaman singkayan dari bahasa asing. Misalnya kata ASAP: As Soon As Possible. BTW: By The Way, dan lain-lain. Dalam bidang semantic pun terlihat adanya perubahan akibat adari adanya pergeseran arti dan makna kata, misalnya kata bacot sama dengan mulut (banyak bicara), memble sama dengan selalu melakukan kesalahan, dan lain sebagainya.
- Perubahan sintaktikal
Dalam perubahan sintaktikal pada dasarnya apa yang tertulis lewat facebook adalah bentuk tulisan komunikasi informal yang dalam kehidupan sehari-hari pun sudah banyak menyimpang dari aturan dan tata cara berkomunikasi secara formal. Kalau pun ada, kebanyakan penghilangan subjek. Misalnya: yuks kita Ujan2nan ber2.
- Perubahan pragmatikal
Dalam bidang pragmatik terlihat adanya perubahan yang erat hubunganya dengan cara mengungkapkan perasaan, untuk menyatakan ungkapan kesedihan, kegembiraan, dan lain sebagainya. Jadi secara linguistik terlihat jelas bahwa perubahan yang paling banyak terjadi hanyalah pada cara penulisan ejaan. Dari segi leksikal, kata-kata yang dipakai lebih cendrung ke bahasa formal yang masih berakar ke bahasa Indonesia. Secara semantik tidak banyak terlihat adanya pergeseran makna dan arti, kalau pun ada hasil pergeserannya masih terlihat dengan jelas makna aslinya. Secara pragmatik perubahan yang ada tidak menunjukkan persentasi yang signifikan sama sekali untuk bisa membahayakan eksistensi bahasa Indonesia (Linda).
TEKNOLOGI SASTRA
Istilah teknologi sastra sudah dikenal oleh masyarakat pada umumnya. Namun, setelah teknologi sastra nampaknya merupakan suatu istilah baru. Teknologi sastra mulai dikenal pada tahun 1996 ketika Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono yaitu seorang penyair Indonesia dan seorang ilmuwan. Beliau telah menerima IPTEK dalam bidang kebudayaan dari presiden Soeharto. Kenyataan ini menunjukkan bahwa sastra tidak hanya dalam suatu bidang yang digeluti oleh seniman atau sastrawan. Akan tetapi, banyak dihargai oleh para teknolog. Hal ini menandakan bahwa sastra memiliki banyak bidang termasuk bidang IPTEK.
Munculnya istilah sastra itu beranalogi dengan istilah teknologi pertanian, mesin, kedirgantaraan, perkapalan, dan kerumahtanggaan. Pemaknaan teknologi sastra berkaitan dengan ilmu sosial dan humaniora. Munculnya teknologi sastra dilatarbelakangi oleh pemikiran manusia yang dalam tahap fungsional telah menyadari bahwa keterkaitan objek dalam bidang sastra dapat dimanfaatkan dalam bidang IPTEK bagi kepentingan hidup manusia di tengah masyarakatnya.
Teknologi sastra diilhami oleh kehidupan sastrawan yang telah menyadari dan menghayati kehidupan dan kondisi dalam IPTEK. Oleh karena itu, lahirlah karya sastra yang bermuatan IPTEK. Teknologi sastra diartikan sebagai ilmu tentang cara menyajikan teks sastra secara sistematis. Teknologi sastra juga diartikan sebagai pemanfaatan teknologi untuk pemasyarakatan karya-karya sastra kepada masyarakat luas.
PENYAJIAN TEKS SASTRA PADA TEKNOLOGI
Karya-karya sastra seperti puisi, cerpen, dan novel saat ini telah disajikan dengan menggunakan teknologi secara sistematis dalam teks puisi misalnya, Sapardi dalam karya puisinya. Dalam Duka-Mu Abadi (1969), Mata Pisau (1982), Akuarium (1974), Perahu (1983), dan Hujan Bulan Juli (1994) telah disajikan puisi-puisinya secara sistematis. Teknologi sastra yang mudah dilihat adalah dari segi bentuk tipografi teks puisi.
Bentuk penyajian puisi Sapardi, khususnya bentuk tipografi sebagai berikut. Pertama, sajak dua seuntai (distikon). Kedua sajak empat seuntai (kuatrin). Ketiga, sajak lima seuntai (kuin, dan seterusnya. Bentuk penyajian puisi Sapardi sesungguhnya merupakan contoh bagaimana menulis sajak atau puisi dalam IPTEK. Namun, masih terdapat beberapa variasi bentuk tipografi puisi Indonesia lainnya, missal puisi Afrizal Malna dan Sutardji Calzoum Bahri.
Contoh puisi Sapardi dalam bentuk penyajian teknologi sastra adalah puisi Tuan:
Tuan
Tuan Tuhan, Bukan?
Tunggu sebentar saya sedang keluar. (Perahu Kertas 1983).
Puisi Tuan ini teknik penulisannya berbentuk sajak du seuntai (distikon). Teknik seperti ini mirip dengan penulisan pantun kilat karmina atau gurindam. Namun, jika dicermati dapat perbedaan yang cukup nyata. Teknik penulisan sajak atau puisi yang penuh kreativitas juga terdapat di dalam puisi Sapardi yang berbentuk soneta, di dalamnya dimanfaatkan potensi estetika lama. Misalnya “ Soneta: X” (Duka-Mu Abadi), “Soneta: Y”, “Soneta: Hei Jangan Kau Patahkan”.
Teknik penulisan naratif juga termasuk di dalam penyajian teknologi secara sitematis. Kreativitas ini dibaut agar pembaca tidak bosan, di sini diungkapkan gagasan secara naratif hubungan di antara fungsional dan koherensif. Penulisan puisi dimaksudkan supaya timbul tafsiran ganda, dan intensif makna serta perolehan efek sugestif.
Kreativatas Sastrawan dalam Era Teknologi
Karya sastra yang dihasilkan akhir-akhir inu sudah banyak yang berpenyajian teknologi. Muatan-muatan teknologi juga sarat di dalamnya. Misalnya, novel Y.B. Mangunwijaya, Burung-burung rantao berisi tentang budaya teknologis, agraris, dan budaya industrilialisasi. Pada novel Saman karya Ayu Utami budaya dan gagasan teknologis sarat dan menyertainya.
Dua gambaran atau penyajian itu menandakan bahwa persoalan teknologi telah merasuk ke dalam karya sastra Indonesia. Semoga kondisi ini menjadi satu langkah maju, khususnya dalam memberdayakan karya sastra sebagai khazanah budaya bangsa (sahlan).
HUMOR:
DUKUN BERTINDAK
Bayu: Apaan sih, aku nggak mau main dukun-dukunan
Agus: Perempuan zaman sekarang ampuhnya sama dukun Yu, tapi dukun Jepang
Bayu: Ada-ada saja kamu Gus, memang di Jepang ada dukun? Dukun China aja sekalian
Agus: Jangan dukun China Yu murahan …
Bayu: Kok bisa?

Bayu: Dukun Indonesia aja deh …
Agus: ?!?!?!?!??!!?
(Efa Puspaeni)